Di tulis oleh : Bryan Somerville
Creepypasta kali ini bercerita mengenai saksi mata yang pernah melihat makhluk misterius yang bergelar "The Rake". Banyak yang menganggap kehadirannya membawa kematia. Kisah ini bercerita tentang seorang anak yang berusaha mencari ibunya, namun yang akan ia temukan hanyalah sebuah mengerikan yang akan menghantuinya seumur hidup.
Selama musim panas 2003, kejadian aneh berlangsung di sepanjang timur laut wilayah Amerika Serikat, melibatkan penampakan makhluk aneh menyerupai manusia yang terlihat sebelum padamnya listrik. Berita itu menghebohkan media dan masyarakat saat itu. Namun tak banyak informasi yang tersisa. Sebab secara misterius, semua berita online dan catatan tertulis dari para saksi mata mengenai makhluk itu tiba-tiba lenyap.
Sebagian kesaksian itu berasal dari saksi mata yang tinggal di wilayah pinggiran New York. Mereka menceritakan pertemuan mereka dengan makhluk yang tidak diketahui asal-usulnya itu. Emosi saksi mata bercampur aduk, mulai dari trauma dan perasaan tak nyaman hingga rasa penasaran terhadap keberadaan makhluk itu. Walaupun catatan fisik dari kesaksian mereka sudah tak lagi dapat ditemukan, namun ingatan mereka akan peristiwa itu masih bertahan. Beberapa pihak, terutama korban, mulai mencoba mencari jawaban akan apa yang telah menimpa mereka tahun tersebut.
Pada tahun 2006, penyelidikan tersebut telah berhasil mengumpulkan hampir dua lusin dokumen yang bertanggal mulai dari abad ke-12 hingga saat ini, meliputi catatan dari 4 benua. Dalam hampir semua kasus, semua cerita identik. Aku telah berhasil membuat kontak dengan anggota dari kelompok pencari fakta ini dan diperkenankan melihat dokumen2 yang nantinya akan mereka susun menjadi buku berjudul “The Rake”. Aku memiliki motif pribadi tersendiri untuk mencari makhluk ini. Dan menemukan dokumen2 ini benar2 berarti bagiku.
Berikut ini beberapa di antaranya.
Catatan bunuh diri: 1964
Saat ini aku sudah bersiap-siap untuk mencabut nyawaku. Aku merasa perlu untuk melakukannya. Aku mengerti rasa sakit dan duka yang akan dilalui keluargaku jika aku melakukannya. Namun aku ingin semua orang tahu, ini semua akibat kesalahan-nya! Suatu malam ketika aku bangun, aku merasakan keberadaannya. Malam berikutnya aku bangun dan melihat bentuknya. Malam selanjutnya aku terbangun dan mendengar suaranya. Malam esoknya aku terbangun dan menatap ke dalam matanya. Aku tak bisa tidur dengan rasa takut seperti ini. Aku tak tahu apa yang terjadi jika aku terbangun malam ini. Aku tahu aku takkan terbangun lagi. Selamat tinggal.
Sebuah jurnal (diterjemahkan dari bahasa Spanyol): 1880
Aku telah mengalami teror paling mengerikan. Aku telah mengalami teror paling mengerikan. Aku telah mengalami teror paling mengerikan. Aku melihatnya dengan mataku sendiri. Mata itu hampa. Gelap. Hitam. Matanya melihatku dan telah menusukku. Tangan basahnya. Aku takkan tidur. Suaranya ... (jurnal itu robek di sini).
Buku Harian (Log) Kapal: 1691
Dia datang saat aku tidur. Dari kaki tempat tidurku aku merasakan keberadaannya. Ia mengambil segalanya. Kami harus kembali ke Inggris. Kami tidak boleh kembali ke sini. Ini permintaan The Rake.
Aku tergetar membaca surat berikutnya. Ini adalah tulisan tangan ibuku. Untuk alasan inilah aku sudah mencari hingga sejauh ini.
Catatan seorang saksi: 2006
Tiga tahun lalu, aku baru saja pulang dari perjalanan liburan kami ke Niagara bersama keluargaku pada peringatan 4 Juli. Kami sangat lelah karena perjalanan panjang, sehingga suami dan aku langsung tertidur begitu kami menidurkan anak-anak.
Sekitar jam 4 pagi, aku terbangun karena merasa suamiku bangkit dari tempat tidur untuk menggunakan kamar mandi. Aku memanfaatkan waktu itu untuk menarik selimutnya ke atas tubuhku, namun ia justru terbangun karenanya. Aku meminta maaf dan mengatakan bahwa aku tadi mengira ia sudah bangun. Ketika ia menoleh ke arahku, ia tampak megap-megap dan menarik kakinya dari ujung tempat tidur begitu cepat hingga lututnya hampir menjatuhkanku dari ranjang. Ia kemudian merengkuhku dan tak mengatakan sesuatu apapun.
Setelah mataku menyesuaikan dengan kegelapan selama setengah detik, akhirnya aku bisa melihat apa yang menyebabkan suamiku begitu ketakutan. Di ujung tempat tidur kami, duduk sesosok makhluk, membelakangi kami. Ia tampak seperti manusia yang telanjang, ah bukan, seperti anjing besar yang tak berbulu. Posisi tubuhnya sangat tidak normal dan disturbing, seperti ia habis ditabrak oleh mobil atau sesuatu. Untuk suatu alasan, aku tak langsung menjadi ketakutan ketika melihatnya, namun justru merasa kasihan. Aku bahkan merasa bahwa kami perlu menolongnya.
Suamiku mengintip dari antara lengan dan lututnya. Ia sedang meringkuk seperti janin, sesekali melirik ke arahku sebelum kemudian menatap makhluk itu kembali. Dengan gerakan yang nyaris tidak nyata, makhluk itu merayap ke sisi tempat tidur dan merangkak ke atas tubuh suamiku. Ia bahkan hanya berada beberapa centi dari wajah suamiku. Makhluk itu terdiam selama kurang lebih 30 detik (atau mungkin 5 detik karena waktu tampak berjalan sangat lama saat itu) sambil terus menatap wajah suamiku. Makhluk itu kemudian menempatkan tangannya di lutut suamiku lalu serta merta berlari ke arah lorong, menuju kamar tidur anak-anak.
Aku menjerit dan lari secepat mungkin untuk menekan tombol lampu. Aku berusaha menghentikannya sebelum ia melukai anak-anakku.
Ketika aku sampai di lorong, aku melihatnya meringkuk dan membungkuk sekitar 6 meter dari tempatku berdiri. Saat itu gelap dan hanya ada cahaya dari kamar tidurku, namun aku bisa melihat wajahnya berlumuran darah ketika ia menoleh ke arahku. Aku segera menekan tombol lampu di lorong dan melihat putriku, Clara.
Makhluk itu berlari dengan keempat kakinya menuruni tangga sementara suamiku dan aku segera bergegas menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan sempat membisikkan satu kata sebelum akhirnya pingsan.
“Ia adalah ... The Rake ...”
Suamiku segera melarikannya ke rumah sakit. Itulah saat terakhirku melihat mereka berdua. Mobil suamiku terjun ke dalam danau, entah karena kecelakaan ataukah suamiku memang sengaja melakukannya. Mereka tidak selamat.
Tinggal di kota kecil membuat berita tentang tragedi yang menimpa kami menyebar dengan sangat cepat. Polisi sangatlah membantu pada awalnya dan wartawan juga sangat tertarik akan berita ini. Namun, cerita2 tentang kami tak pernah dimuat di surat kabar dan wawancara kami dengan reporter lokal juga tak pernah ditayangkan.
Selama beberapa bulan, aku dan anakku Justin tinggal di rumah orang tuaku. Setelah kami memutuskan untuk pulang, aku mulai mencari jawaban atas semua ini sendirian. Aku akhirnya menemukan seorang pria di kota tetangga yang juga pernah mengalami hal yang sama. Kami bertemu dan ia mulai menceritakan pengalaman mengerikan yang ia alami. Ia tahu beberapa orang di New York juga melihat makhluk itu dan menyebutnya sebagai “The Rake”.
Aku memerlukan dua tahun untuk mengumpulkan bukti keberadaan makhluk itu. Berita dari internet sama sekali tidak membantu, namun aku berhasil mengumpulkan catatan-catatan lama mengenai makhluk itu. Tak ada satupun yang menjelaskan detail mengenai asal-usul makhluk ini. Mungkin saja makhluk ini berumur lebih tua ketimbang catatan-catatan ini.
Akan tetapi, aku belajar satu hal mengenai catatan-catatan ini. Seringkali, kunjungan makhluk itu bukanlah yang satu-satunya. Ia akan melakukan serangkaian kunjungan, tidak hanya sekali, kepada orang-orang yang ditargetkannya. Dan anehnya, mereka menyebutkan nama-nama ... nama2 yang kemudian kelak akan dikunjungi oleh makhluk itu. Nama putriku salah satu di antaranya. Ini membuatku bertanya-tanya, apakah kunjungan The Rake malam itu bukanlah yang pertama?
Dan bukan yang terakhir?
Aku menyalakan perekam digital di samping ranjangku dan membiarkannya merekam sepanjang malam, setiap malam, selama dua minggu. Pada akhir minggu kedua, aku sudah bisa membedakan suara yang kutimbulkan ketika aku berguling di atas tempat tidur, derit ranjang ketika aku bergerak di atas, detik jam, dan suara-suara lain dari luar rumah, seperti anjing menggonggong, derikan belalang, burung, ataupun kucing.
Akan tetapi pada hari pertama pada minggu ketiga, suara lain mulai terekam. Terdengar suara lengkingan. Aku tahu pasti, itu adalah The Rake. Aku tak pernah bisa mendengarnya terlalu lama untuk mengerti apa yang coba dikatakannya. Aku juga tak pernah membiarkan siapapun mendengarkannya selain aku.
Yang aku tahu, aku pernah mendengar suara itu, ketika makhluk itu berbicara pada suamiku pada malam kejadian itu. Anehnya, sebelumnya aku tak pernah merasa pernah mendengar suara apapun malam itu. Namun untuk alasan yang tak aku ketahui, suara dalam rekaman itu mengingatkan aku pada kejadian malam itu.
Aku tak pernah melihat makhluk itu semenjak ia menghancurkan hidupku. Aku menitipkan Justin kepada orang tuaku, khawatir jika ia akan terluka apabila terlibat dalam penyelidikanku.
Aku memang tak pernah melihat makhluk itu, namun aku tahu, ia selalu ada di dalam kamarku selama aku tidur. Aku tahu ia mengawasiku dan mencoba berbicara padaku.
Yang benar-benar aku cemaskan bukanlah suatu saat membuka mataku dan melihat makhluk tu menatapku.
Namun karena ia mulai menyebut nama putraku, Justin.
0 Response to "Creepypasta Makhluk Berkaki Empat "THE RAKE""
Post a Comment