Cerita di mulai seorang pria mengalami kecelakaan mobil. Ia luka parah dan kakinya patah serta harus istirahat beberapa hari di rumah tetangganya hingga ia pulih sepenuhnya. Pria tersebut tinggal di sebuah apartemen bersama istri nya.
Namun di karenakan sang istri harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan membuatnya tak bisa merawat suaminya. Hari pertama di lewati pria tersebut dengan penuh kebosanan. Namun seiring waktu berjalan ia justru tambah kebosananan. Hingga suatu hari saat ia menonton televisi, ia mendengar suara anak-anak sedang berlari-larian dia lantai atasnya.
Yang membuat aneh adalah jam segini seharus nya belum waktunya "pulang sekolah", tapi ia tak menghiraukannya hari itu. Esokya ia juga mendengar suara yang sama seperti hari sebelumnya .
Si pria kemudian merasa lapar dan memutuskan untuk memesan dua buah kotak pizza lewat layanan order-delivery. Setelah sampai ia memakan sebungkus kotak pizza dan menghabiskannya. Karena sudah merasa kenyang si pria memutuskan untuk memberikan satu kotak lagi untuk tetangganya yang berada di atasnya. "mereka pasti senang dengan pizza gratis, apalagi ada anak-anak di sana." pikirnya.
Dengan susah payah kemudian ia keluar dari kamarnya dan menuju ke lantai atas dengan menggunakan lift. Sesekali ia mengerang kesakitan karena kakinya masih belum benar benar sembuh
saat menuju tempat tetangganya.
"Ting Tong!!!" bunyi bel saat sang pria menekan tombol pintu tetangganya. Namun tak ada jawaban di sana. Ia pun menekan tombol sekali lagi, dan terdengar suara dari dalam.
"Siapaa??" terdengar suara seorang wanita dari balik pintu.
"Saya tetangga dari lantai bawah". Pintu kemudian di buka sedikit. Dan nampak seorang wanita keluar dari balik pintu. Karena kamar tersebut cukup gelap maka hanya terlihat kepala wanita tersebut dari luar.
"Ada apa?" tanya wanita itu. "Oh, apa kau mau pizza gratis? saya tadi memesan 2 kotak yang 1 saya tidak bisa menghabiskannya." "Tidak, terimakasih" jawab wanita tersebut tanpa expressi. "Ehhm, mungkin anak anak di dalam mau ? .
Tiba tiba saja muncul kepala 2 orang anak di bawah kepala wanita tadi. Ketiga wajah itu menatap pria itu tanpa expresi dan membentuk satu lajur dari atas ke bawah. Kemudian mereka menerima pizza nya dan pintu itu pun di banting. Pria itupun berbalik dan entah mengapa ia merasa ada yang ganjil di sini. Seluruh bulu kuduknya menggigil. Wajah ketiga orang tadi terus terpikir olehnya.
Tanpa memperdulikan rasa sakit iapun bergegas menuju ke lift. Ia menekan tombol dan menunggu, tapi lift itu tak kunjung datang. Ia menekan sekali lagi namun lift juga tak kembali datang.
"Kepala mereka membentuk garis vertikal dari pintu, dan seolah mereka seperti tak ber expresi. Jelas ada yang salah dengan keluarga itu" pikirnya.
Akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan tangga. Tanpa menghiraukan rasa sakitnya ia menuruni satu persatu anak tangga dengan suasana panik. "Hanya ada kepala, tanpa badan, Itu MUSTAHIL" pikir pria itu.
Sesampai di kamar, ia segera menghubungi pihak kepolisian . Polisi pun datang beberapa saat kemudian. Walaupun laporan mengatakan bahwa pria ini nampak gila. Merekapun melakukan olah TKP kamar di bawah tempat pria itu tinggal dan menemukan sesuatu yang mengerikan.
Tubuh wanita dan anak-anak di temukan di bak mandi dalam keadaan tidak utuh lagi. Kepala mereka terpenggal. Mereka juga menemukan bahwa istri pria itu sedang bersembunyi di lemari pakaian. Ia mengatakan bahwa ia sudah memenggal kepala istri juga anaknya menggunakan gergaji. Namun ia bersumpah istri dan kedua anaknya masih hidup. Polisi kemudian membuat kesimpulan bahwa pria ini menjadi gila dan membunuh keluarganya.
Namun ada satu kejanggalan di kamar itu, di meja dapur terdapat sekotak pizza. Saat di buka isinya tidak lagi utuh, terdapat gigitan-gigitan kecil seperti gigitan anak-anak yang baru saja memakannya.
THE END
0 Response to "Urban Legend "The Pizza""
Post a Comment